My WordPress Website

Rio Ferdinand kini sudah menerangkan bahwa sosok NGolo Kante kini bukan hanya seorang yang berperan sebagai gelandang bertahan.

Lebih dari itu, sang pandit kini sudah menyebut bahwa Kante adalah otak dari serangan terbaik di dalam skuad Chelsea pada duel saat lawan Real Madrid.

Kante kini juga sudah mendapat banyak sekali pujian atas performa yang apiknya pada dua laga semifinal dalam ajang Liga Champions musim 2020/2021.

Kante bahkan sudah membantu Chelsea dalam menyingkirkan Real Madrid dengan agregat 3-1, imbang 1-1 pada leg pertama dan menang 2-0 di leg kedua.

Kante kini juga sudah membuat lini tengah dari Chelsea nampak sangat solid. Chelsea juga sudah tidak kehilangan dominasi walau tim yang sudah dilawan punya trio yang juga sudah  sudah teruji kualitasnya yakni Casemiro, Luka Modric, dan Toni Kroos.

“Saya pikir Kante menunjukkan sisi lain permainannya, kita semua mengenalnya sebagai gelandang bertahan, seseorang yang memiliki energi, kecepatan, bisa menjelajah, memenangkan bola kedua, selalu berada di kaki depan, merebut bola dengan sangat baik,” Kata Ferdinand di BT Sport.

“Kante sebenarnya adalah orang yang memulai permainan menyerang Chelsea, yang terbaik untuk hari ini,” tegas Ferdinand.

Kante kini juga sduah punya peran penting pada dua gol dari Chelsea ke gawang dari Real Madrid di leg kedua. Pertama, Kante yang sudah mengumpan ke Kai Havertz sehingga tercipta sebuah peluang. Kedua, Kante memenangkan duel dengan Nacho serta mengkreasi peluang.

“Kante telah memberi makan pada orang lain dan dia juga punya kesempatan [mencetak gol],” kata Ferdinand.

Chelsea Harus Juara Demi Kante

“Kante adalah orang yang Anda butuhkan untuk memenangkan trofi,” ucap Tuchel.

“Saya bermimpi tentang pemain ini, berjuang untuk pemain ini di klub mana pun yang saya latih, dan sekarang dia adalah pemain saya. Kante telah meraih semua gelar, kecuali Liga Champions. Dia akan melakukan segalanya agar kami mendapatkan trofi ini,” katanya.

Jose Mourinho kini akan menangani AS Roma pada musim depan. Pelatih yang berasal dari Portugal itu nantinya akan menggantikan posisi dari Paulo Fonseca.

Mourinho yang sudah dipecat oleh Tottenham Hotspur beberapa waktu lalu. Tidak butuh waktu lama menganggur, pria Portugal itu kini sudah langsung resmi diumumkan sebagai juru taktik anyar dari AS Roma.

Mourinho kini juga telah menyetujui kontrak tiga tahun dengan Giallorossi. Dengan demikian, mantan pelatih  dari Inter Milan itu akan berada di Olimpico setidaknya sampai hingga 30 Juni 2024.

Untuk bisa mendongkrak prestasi dari Roma, Mourinho kini jelas butuh tambahan pemain baru. Siapa saja pemain yang nantinya bakal diboyong Mourinho?

Bukan tidak mungkin, mayoritas pemain yang akan dibawa Mourinho merupakan mantan anak asuhnya. Siapa saja?

Nemanja Matic

Jasa Jose Mourinho untuk Nemanja Matic bisa dibilang sangat besar. Mourinho adalah orang yang merekrutnya kembali untuk Chelsea pada 2014 dari Benfica.

Waktu berlalu, Matic kemudian menjelma menjadi pemain kunci Chelsea. Dia berhasil memenangkan sejumlah gelar selama berada di Stamford Bridge.

Setelah Mourinho bekerja di Manchester United, Matic kemudian mengikutinya ke Old Trafford. Matic bisa kembali bereuni dengan Mourinho di Olimpico.

Eric Dier

Eric Dier merupakan salah satu pemain kunci Jose Mourinho di Tottenham. Gelandang asal Inggris itu tampil reguler di bawah Mourinho.

Saat di Spurs, Dier mencatatkan 57 penampilan di semua kompetisi dengan mencetak dua assist bersama Mourinho.

Dier merupakan pemain serba bisa. Selain gelandang, pemain berusia 27 tahun itu juga mampu bermain sebagai bek tengah.

Diogo Dalot

Jose Mourinho mendatangkan Diogo Dalot ke Manchester United pada 2018. Setan Merah mengeluarkan 22 juta euro untuk mendapat tanda tangan Dalot.

Meski sering diganggu cedera, Mourinho masih memberikan kesempatan bermain kepada Dalot. Dia mencatatkan enam penampilan dengan mengemas satu assist di bawah Mourinho.

Dalot saat ini tidak masuk dalam rencana Ole Gunnar Solskjaer di Old Trafford. Dia bisa kembali bermain di Italia pada musim depan bersama AS Roma.

Juan Mata

Kedatangan Jose Mourinho di Manchester United pada 2016, sempat menimbulkan tanda tanya atas masa depan Juan Mata. Pasalnya, Mourinho pernah menjual Mata saat di Chelsea sebelumnya.

Namun, Mata justru bersinar di Old Trafford bersama Mourinho. Mata mencetak 17 gol dan 15 assist dari 100 penampilan di bawah pelatih asal Portugal tersebut.

Kontrak Mata bersama Setan Merah akan habis pada akhir musim. AS Roma bisa merekrut gelandang asal Spanyol itu secara gratis.

Pierre-Emile Hojbjerg

Jose Mourinho mendatangkan sejumlah pemain saat menangani Tottenham. Salah satunya adalah Pierre-Emile Hojbjerg.

Gelandang asal Denmark itu direkrut dari Southampton dengan biaya 16,6 juta euro. Hojbjerg kemudian menjadi pemain reguler di bawah Mourinho.

Hojbjerg memainkan 46 pertandingan dengan mencetak satu gol dan empat assist di bawah Mourinho. Namun, Spurs sepertinya tidak akan melepas Hojbjerg dengan harga murah.

Aleksandar Kolarov

Aleksandar Kolarov baru pindah ke Inter Milan pada bursa transfer musim panas. Namun, pemain asal Serbia itu jarang mendapat kesempatan bermain di bawah Antonio Conte.

Kolarov memang sudah berusia 35 tahun. Kembali ke AS Roma bisa jadi kesempatan yang bagus bagi sang pemain untuk mengakhiri kariernya.

Kontrak Kolarov di Giuseppe Meazza akan berakhir pada musim panas ini. Namun, Inter sepertinya tidak akan memperpanjang masa baktinya.

Erik Lamela

Erik Lamela menunjukkan performa yang bagus saat memperkuat AS Roma. Pemain asal Argentina itu kemudian hengkang ke Tottenham pada tahun 2013.

Namun, karier Lamela bersama Spurs tidak terlalu mentereng. Mantan pemain River Plate tersebut tidak pernah menjadi pilihan utama di klub Premier League tersebut.

Lamela memainkan 54 pertandingan di bawah Jose Mourinho dengan koleksi lima gol dan tiga assist. Kontraknya di Spurs akan habis pada tahun depan.

Diego Costa

Diego Costa sempat dikaitkan dengan Wolverhampton dan Tottenham pada Januari lalu. Namun, kepindahannya tersebut pada akhirnya tidak terwujud.

Costa pernah bekerja sama dengan Jose Mourinho di Chelsea. Tepatnya di tahun 2013 sampai 2015.

Di bawah Mourinho, Costa berhasil mencetak 24 Gol dari 57 pertandingan di semua kompetisi. Dia juga berhasil memenangkan Premier League dan Carabao Cup.

Ashley Young bekerja sama dengan Jose Mourinho di Manchester United. Dia memainkan 77 pertandingan dengan mencetak tiga gol dan 11 assist bersama pelatih asal Portugal tersebut.

Young saat ini sudah berusia 35 tahun. Namun, pemain asal Inggris itu merupakan pemain berpengalaman dan bisa menularkan mental juara kepada para pemain AS Roma.

Kontrak Young bersama Inter akan habis pada akhir musim. Mantan pemain Watford itu dikabarkan ingin meninggalkan klub setelah musim ini berakhir.

Marouane Fellaini

Marouane Fellaini menjadi pemain reguler Manchester United pada era Jose Mourinho. Dia tampil dalam 89 pertandingan di bawah Mourinho.

Namun, di bawah kendali Ole Gunnar Solskjaer, Fellaini tak dibutuhkan United. Pada Februari 2019, Fellaini dilepas ke klub China, Shandong Taishan.

Kontrak pemain Belgia itu tersisa tujuh bulan lagi. Dia mungkin bersedia kembali ke Eropa dengan bekerja sama lagi bersama Jose Mourinho.

David Luiz

David Luiz sudah pernah bekerja sama dengan Jose Mourionho saat di Chelsea pada muism 2013-2014. Saat itu bek asal Brasil itu memainkan 34 laga sebelum akhirnya dijual ke PSG musim berikutnya.

Pada musim lalu, Luiz memutuskan untuk meninggalkan Chelsea dan kemudian melanjutkan kariernya bersama Arsenal. Namun, pemain berusia 34 tahun itu dikabarkan akan meninggalkan klub pada akhir musim.

Kontrak Luiz bersama The Gunners akan habis pada musim panas tahun ini. AS Roma bisa merekrutnya secara gratis dan bermain di Italia akan jadi pengalaman pertama buat Luiz.

Sami Khedira merupakan anak buah Jose Mourinho saat di Real Madrid. Gelandang asal Jerman tersebut direkrut dari Stuttgart.

Khedira saat ini bermain untuk Hertha Berlin. Dengan kontraknya yang akan habis di musim panas, dia mungkin tengah mencari klub baru.

Bereuni dengan Mourinho bisa jadi opsi yang menarik buat Khedira. Pemain berusia 34 tahun itu sebelumnya sudah pernah bermain di Italia bersama Juventus.

Sergio Aguero kini sudah punya sebuah kesempatan untuk mewujudkan ‘ramalan’ yang telah diucapkan pada tahun 2014 silam. Ketika itu, Aguero sudah berikrar akan bertahan dalam Manchester City sampai meraih sebuah gelar juara dari ajang Liga Champions.

Man City kini hanya selangkah lagi akan menjadi juara dari ajang Liga Champions pada musim 2020/2021. Sebab, Man City kini baru saja mengamankan satu buah  tempat di laga final usai menyisihkan klub PSG pada babak perempat final.

Man City kini juga sudah menang dengan skor akhir 2-0 pada semifinal leg kedua, Rabu (5/5/2021) dini hari WIB. Laga di Stadion Etihad itu kini membuat Man City menang dengan agregat kedudukan 4-1 atas tim asal Paris.

Bagi Man City, ini merupakan kali pertama mereka untuk menjejakkan kaki dalam final Liga Champions. Satu capaian yang kini sudah dinantikan untuk waktu yang lama. Man City juga sudah harus mengeluarkan banyak uang untuk bsa mencapai level ini.

Ada satu fakta yang sangat menarik di balik sukses Man City ke final Liga Champions. Pada 2014 lalu, Sergio Aguero sudah membuat sebuah pernyataan yang kini sudah berada di ambang kenyataan.

Ketika itu, pada sebuah sesi wawancara dengan media yang berasal dari Inggris, Aguero sudah mengatakan tidak akan meninggalkan Man City sebelum berhasil meraih gelar juara Liga Champions. Kini, momen itu hanya tinggal selangkah lagi jadi kenyataan.

Aguero juga telah sepakat untuk berpisah dengan Man City akhir musim 2020/2021. Kontrak Aguero di Man City nantinya akan habis. Dan, sebelum berpisah, Aguero kini sudah punya peluang untuk mewujudkan ‘ramalan’ pada 2014 lalu.

Harus Lebih Solid

“Kamu harus solid dan setiap orang harus solid secara pertahanan dan itulah mengapa kami melakukannya,” ucap winger Man City, Riyad Mahrez.

“Pertahanan kami tak diserang terlalu banyak dan saya pikir itulah mengapa kami ke final. Ini bagus. Kami memiliki satu laga lain di hari Sabtu mendatang dan kami harus memenangkan liga untuk kemudian berkonsetrasi di final Liga Champions,” tutupnya.